Pengolahan hasil produksi sangat dipengaruhi oleh input bahan baku. Artinya bahwa pencapaian target produksi olah sangat tergantung kepada bahan baku baik secara kuantitas maupun kualitasnya.
Komoditi kelapa sawit,
Bahan baku yang berasal dari tanaman berupa TBS akan diolah sehingga menghasilkan minyak sawit (Crude Palm Oil) yang dicatat dalam formulir PHJ 1A dan inti sawit (Palm Kernel Oil) yang dicatat dalam formulir PHJ 1B. Selanjutnya inti sawit akan diolah yang menghasilkanminyak inti sawit dan bungkil inti sawit.
Komoditi karet,
Produksi tanaman karet dengan kualitas tinggi (high grade) akan menjadi bahan baku olah yang menghasilkan produk SIR (Standard Indonesian Rubber) maupun RSS (RibbedSmoked Sheet). Sehingga total produksi olah adalahtotal produksi high grade kebun sendiri ditambah total produksi high grade kebun seinduk. Pemisahan bahan baku untuk hasil jadi SIR maupun RSS akan dilakukan (melalui proses penelitian) di loading ramp.
Barang jadi berfungsi sebagai salah satu unsur untuk menciptakan laba rugi perusahaan (harga pokok produksi). Monitoring persediaan barang jadi dilaporkan secara harian ke bagian pemasaran. Rekapitulasi monitoring produksi tersebut, pada akhir bulannya akan disusun ke dalam LM 62 yang selanjutnya akan disajikan juga di LM 16. Barang jadi yang dihasilkan oleh unit usaha dapat berupa:
- Minyak Sawit (CPO) ; yang dapat langsung dijual melalui bagian pemasaran tanpa melalui IPMG Panjang.
- Inti Sawit ; terdiri dari 3 jenis yaitu kernel bin, kernel silo dan nut silo.
- Karet ; SIR 3L, SIR 3WF, RSS I, RSS II, RSS III, Cutt A.
Alur administrasi pengolahan,
Penjelasan alur administrasi pengolahan :
a. Diawali dari buku mandor (PB 73) atau sering disebut dengan buku rol kuning disini ada dua buku yaitu untuk tanggal ganjil dan tanggal genap selain itu digunakan untuk absensi pegawai juga mencatat hasil pengolahan.
b. Dari PB 73 dilanjutkan ke monitoring hasil produksi atas produksi pengolahan yang telah dihasilkan. Kemudian pencatatannya ke Iktisar Laporan Harian (PB 10).
c. Dari hasil proses itu maka akan dikirim lagi kebagian terkait agar krani bagian pengolahan dapat menghitung premi dan lembur pegawai. Selanjutnya akan dimasukkan dalam daftar input upah berisi daftar gaji pegawai beserta gaji pokok.
d. Dari daftar input upah dibawa ke kantor sentral untuk ditambahkan dengan seluruh komponen gaji yang akan diterima beserta potongan-potongan yang akan dikembalikan lagi kebagian dalam bentuk daftar rekap upah, disinilah gaji dari pegawai tersebut akan dibagikan.
Untuk selanjutnya adalah Daftar Pembagian Upah (DPU) dimana dicatat secara manual diisi dari dasar daftar rekap upah untuk pembebanan dan dari PB 10 dapat dilihat jumlah fisik, sehingga dari DPU dapat dilihat besarnya biaya dan pembebanannya yang untuk selanjutnya di kantor sentral dibuatkan jurnal.